GARUTNEWSTODAY.COM – Garut – Polemik panas tengah melanda dunia pendidikan nonformal di Kabupaten Garut akhir-akhir ini. Oknum pengelola PKBM Al Umah Garut terlibat perselisihan sengit dengan pihak media online penasakti.com. Perseteruan ini bukan hanya meruncing di ranah pemberitaan, tetapi juga menyeret pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Kabid Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Disdik Garut, H. Iyan, akhirnya buka suara. Melalui pesan WhatsApp, ia menjelaskan duduk perkaranya.
“Enam bulan lalu ada teman-teman media bersilaturahmi, berdialog soal dugaan permasalahan di lapangan, termasuk PKBM Al Umah. Saya minta pengelola menyelesaikan masalahnya. Setelah itu kami berswafoto. Dua minggu kemudian, pengelola Al Umah menanyakan, ‘ini bukan medianya? Saya lalu kirim foto itu, eh sekarang malah rame. Seharusnya pengelola PKBM Al Umah minta ijin dulu kalau mau pakai foto yang sya kirim untuk cover berita. Saya juga minta maaf, kemarin dinas luar, jadi tidak sempat langsung jawab pertanyaan rekan media,” ungkap H. Iyan pada Jumat, (19/9).
Namun pernyataan itu tak serta merta meredakan suasana. Dari pihak PKBM Al Umah, Ridwan, mengaku telah menghubungi pimpinan redaksi penasakti.com, namun usaha untuk mencari titik damai ditolak.
“Ya jadi rame, kayak adu kamera, kuat-kuatan link, berita. Padahal simpel, tinggal saling memaafkan, sama-sama hapus berita negatif. Kan nggak enak kalau malah jadi adu ‘kastrol’ begini,” cetus Rian.
Ironisnya, Rian sendiri mengaku berlatar belakang jurnalis sekaligus pemilik media pemikiranrakyat.
“Saya ini Ridwan, dari dulu memang di jurnalistik. Tapi sejak 2022 saya fokus bikin pesantren salafi. Karena santri butuh ijazah, saya dirikan PKBM Al Umah agar mereka bisa dapat Paket A, B, dan C. Tapi belakangan saya banyak diganggu, makanya saya kembali lagi ke dunia media, mendirikan portal pemikiranrakyat.com,” tambahnya.
Pertanyaan Publik: Pendidikan atau Ajang Adu Gengsi?
Tentu kisruh ini menimbulkan tanda tanya besar, perihal apakah PKBM Al Umah benar-benar fokus melayani kebutuhan pendidikan masyarakat, atau justru terseret dalam tarik-menarik kepentingan dan gengsi personal yang berlatar belakang Wartawan sehingga berani membuat berita tandingan yang sekan mempertajam adu gengsi.
Sementara itu, keberadaan media yang seharusnya menjadi kontrol sosial justru dinilai sebagian pihak terjebak dalam rivalitas pribadi. Alih-alih mendidik publik dengan informasi berkualitas, konflik ini justru memunculkan kesan saling serang melalui pemberitaan yang dinilai tidak berimbang.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada titik temu antara pengelola PKBM Al Umah dan pihak penasakti.com. Publik menunggu langkah tegas dari Dinas Pendidikan Garut untuk memastikan lembaga pendidikan nonformal berjalan sesuai fungsinya, bukan malah menjadi panggung adu gengsi oknum.
Awak media https://garutnewstoday.com sudah menghubungi Kadisdik Garut Asep Wawan melalui sambungan whatsapp, namun belum respon.
***Red